Jumat, 12 Oktober 2012

::: RAHASIA DOA:::

"Bismillahirrahmanirrahiim

::: RAHASIA DOA:::

Semua ibadah mengharapkan-Nya dan doa semua untuk unjuk bakti, dan kelemahan kita, semakin kita pasrah dan terus doa, semakin bagus. Ada rahasia yang gak akan Allah sia-siakan.
Semua ibadah dan doa bukan untuk maksa Allah, karena kita bukan siapa-siapa.

Waktunya pasti ada dan terus berdoa, karena semakin banyak
berdoa, maka ibarat pisau diasah akan semakin tajam.

“Apabila salah seorang di antara kalian berdo’a maka hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam permohonannya kepada Allah dan janganlah ia berkata: ”Ya Allah, apabila Engkau sudi maka kabulkanlah do’aku ini,’ karena sesungguhnya tidak ada yang memaksa Allah.” (H.R.Bukhari)

Rahasia Allah bisa kita dikasih susah untuk dipanjangin umur, bisa dikasih keringanan azab, atau dihindarkan dari malapetaka besar, berprasangka baikah. Allah tidak akan menyia-nyiakan upaya baik hamba-Nya yang yakin."

Kamis, 11 Oktober 2012

SEBUTIR KORMA PENJEGAL DO’A

1. SEBUTIR KORMA PENJEGAL DO’A
Kamis, 29 Dzulhijjah 1422/ 14 Maret 2002
Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk
bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.
Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat
timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan
memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat
beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali.
Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan
ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma
yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang
satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya,
shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT garagara
memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" ibrahim
beristighfar.
Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.
Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak
menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membeli
kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang
kurma" jawab anak muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".
Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh
minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua
itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa
izinnya?".
"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara
saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka
mempunyai hak waris sama dengan saya."
"Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu."
www.rajaebookgratis.com
Created by: Syihab
Page 3 of 38
Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai
juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh
ibrahim.
4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia
mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham
yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris
pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma
yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."
"Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih
baik tinggalkan bila ragu-ragu...

Man Yazra’ Yahshud Peribahasa Arab Konsep Sukses

Man Yazra’ Yahshud Peribahasa Arab Konsep Sukses
Man Yazra' Yahshud - Siapa Menanam Dia MemetikSebagaimana man jadda wajada, man yazra’ yahshud juga merupakan pepatah arah yang sarat dengan makna. Artinya adalah barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam). Peribahasa ini adalah konsep sukses yang sudah dipercaya sejak dulu dan sampai sekarang dan kapan pun akan terus berlaku.
Namun tidak sedikit yang tidak yakin, sebab merasa sudah berusaha (menanam) tetapi tidak memetik hasilnya. Pada artikel ini, akan saya bahas, mengapa dan bagaimana memastikan setiap usaha mendatangkan hasil.

Apakah Man Yazra’ Yahshud Selalu Berlaku?

Mungkin kita pernah melihat dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya konsep man yazra’ yahshud tidak selamanya berlaku. Misalnya ada seorang petani yang menanam padi, kemudian tiba-tiba banjir, dan kemudian dia gagal panen. Si petani itu menanam padi tetapi dia tidak memetik hasilnya atau hanya sebagian kecil.
Begitu juga dalam setiap usaha kita, sering kali kita berusaha untuk mencapai target tertentu, tetapi hasilnya tidak kita dapatkan sesuai dengan target kita. Bahkan, bagi seorang karyawan pun, tidak ada jaminan bahwa dia akan mendapatkan uang sebesar gaji yang sudah ditetapkan. Bisa saja hilang atau kena copet di jalan.

Man yazra’ yahshud Bukan Berarti Kepasian Mutlak

Man yazra’ yahshud adalah konsep sebab akibat yang merupakan bagian dari sunatullah. Dunia ini memang diciptakan Allah dilengkapi dengan sebuah mekanisme sebab akibat. Akibat akan didapatkan jika ada sebabnya terlebih dahulu. Apakah sebab akibat kadang tidak berlaku?
Jika kita beriman dengan adanya mukjizat yang diberikan Allah kepada para nabi, maka kita bisa melihat bahwa ada peristitwa-peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mengikuti hukum sebab akibat. Sebab yang ada hanya sebab dari segala sebab yaitu kehendak Allah yang mengingkan hal itu terjadi, tanpa harus mengikuti sunatullah lainnya. Ini adalah peristiwa spesial, yang khusus terjadi untuk para nabi, untuk menunjukan salah satu kekuasaan Allah.
Dari sini kita bisa memahami bahwa tidak ada kepastian mutlak, apa yang kita lakukan tidak selamanya akan membuahkan hasil seperti yang kita inginkan. Banyak yang berkata, manusia hanya berikhtiar, Allah yang menentukan.

Para Petani Tidak Berhenti Menanam Padi

Mereka mengetahui bahwa sering kali panen gagal karena banjir, hama, atau penyebab lainnya, tetapi mereka tetap menanam padi. Kenapa? Alasannya sederhana, karena mereka hanya akan memetik pada jika mereka menanam (ini adalah man yazra’ yahshud), meski pun ada resiko gagal. Jika seandainya mereka tidak menanam, pasti mereka tidak akan pernah memetik padi sendiri. Meski beresiko, jika menanam tetap ada peluang untuk memetik.
Jika Anda tidak berbisnis gara-gara takut gagal bisnis, sungguh Anda kalah oleh para petani yang tidak menyerah meski ada resiko banjir atau hama. Mereka berikhtiar, hasilnya baru Allah yang menentukan. Jangan kalah, meski Anda takut gagal, maka mulailah berusaha. Jika Anda mencoba, harapan itu ada. Jika Anda diam, Anda mau berharap apa?
Ini adalah langkah pertama aplikasi dari man yazra’ yahshud. Supaya ada harapan memetik, menanamlah!

Agar Anda Memetik Apa Yang Anda Tanam

Atasi Pengganggunya

Jika Anda berbicara hasil, itu adalah wewenang Allah. Jika kita berbicara ikhtiar, itu adalah tugas kita. Saat petani pernah gagal panen karena terserang hama, maka pada musim menanam berikutnya dia akan berusaha menanam padi agar tidak terserang hama. Jika hama itu tikus, mereka akan beramai-ramai membasmi tikus. Jika hama itu serangga, mereka akan menyemprot tanaman padi dengan anti serangga. Jika penyebab gagal itu gulma, mereka pun akan membabat habis gulmanya.
Nah, apa yang mungkin menyebabkan Anda gagal bisnis? Maka atasi penyebab itu. Jika Anda gagal karena tidak bisa memasarkannya, maka Anda harus mau belajar bagaimana cara memasarkan yang menghasilkan. Jika Anda berhenti bisnis karena alasan tidak bisa memasarkan, itu adalah alasan konyol yang hanya menutupi kemalasan Anda saja.
Jika modal yang menjadi masalah, maka Anda tentu harus belajar bagaimana cara mendapatkan modal atau bagaimana cara berbisnis tanpa modal. Jika Anda tidak berbisnis karena tidak ada punya waktu, siapa yang punya atau siapa yang tidak punya? Semua memiliki waktu sama-sama 24 jam per hari, mengapa Anda mengatakan tidak punya waktu. Waktu yang dimiliki setiap orang per harinya sama, yang beda adalah digunakan untuk apa waktu yang kita miliki.
Jadi, jika ada penghalang, rintangan, atau gangguan, jangan diam, atasilah.

Sudahkah Menggunakan Cara Yang Terbaik?

Kadang ada orang yang berusaha, tetapi mereka tidak mendapatkan hasil yang sesuai keinginannya. Kemudian mereka berkata itu adalah takdir.
Coba perhatikan para petani, mereka menanam padi pada jarak tertentu. Kebasahan tanah pun sudah mereka atur. Jumlah pupuh mereka berikan pada dosis tertentu. Mengapa mereka lakukan itu? Karena itu cara yang sudah terbukti berhasil baik dari pengalaman pribadi maupun belajar dari penyuluhan.
Saat Anda tidak mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan, jangan dulu mengatakan semua itu takdir. Meski Anda sudah berusaha, tetapi bisa jadi usaha Anda belum optimal. Misalnya Anda sudah mencoba berbisnis, tetapi hasilnya tidak memuaskan.
  • Sudahkah Anda melakukan dengan cara yang benar seperti orang yang sudah berhasil?
  • Sudahkah mindset Anda sama dengan pebisnis sukses?
  • Sudahkah feeling dan semangat Anda sama dengan pengusaha sukses?
  • Sudahkah Anda mengatasi pengganggu dan penghalang dengan cara yang sama?
  • Sudahkah do’a dan sedekah Anda sama seperti mereka yang sukses?
  • Sudahkah Anda memiliki rencana sama terarahnya dengan bisnis yang sudah sukses?
  • Sudahkah Anda memiliki keterampilan sama terampilnya dengan mereka?
  • Sejauh mana konsentrasi dan fokus Anda saat bekerja?
  • dan masih banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengatakan takdir.
Jadi, belajarlah bagaimana cara melakukan hal dengan baik dan benar. Anda tidak mungkin melakukan sama persis, karena tergantung banyak hal, kondisi dan situasi yang pasti berbeda. Namun saat Anda tidak menghasilkan apa yang Anda inginkan, masih ada peluang untuk memperbaiki diri agar mendapatkan hasil lebih baik. Bukan menyalahkan takdir dan menyerah, padahal usaha Anda belum optimal. Man yazra’ yahshud, tetap berlaku.

Kebaikan Akan Menghasilkan Kebaikan

Bisa jadi, Anda akan memetik buah tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan, tetapi malah lebih baik. Anda mungkin hanya menanam padi, tetapi Anda mendapatkan banyak belut yang melimpah di sawah Anda.
Bisa jadi Anda berusaha mencapai sebuah cita-cita, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Anda cita-citakan. Selama cita-cita itu muliah dan Anda menjalankannya dengan ikhlas, Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Kadi, kunci agar apa pun yang Anda lakukan membawa hasil adalah niat yang ikhlas dan dengan cara yang benar. Man yazra’ yahshud tetap berlaku meski tidak sama dengan keinginan bahkan lebih baik, Anda tetap memetik.
Inilah konsep man yazra’ yahshud yang perlu kita pahami, jika ingin memetik, meski pun ada peluang gagal, Anda tetap harus menanam. Langkah kedua dari aplikasi man yazra’ yahshud adalah Anda harus memastikan bahwa cara menanam Anda (termasuk merawat) sudah benar.

Rabu, 10 Oktober 2012

Banyak Yang Ingin Berubah Tapi Sedikit Yang Belajar Cara Berubah

Ya, ini kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi dia
tidak pernah belajar cara berubah. Banyak orang yang ingin berubah dengan menuntut orang lain, pemerintah, kondisi, bahkan dunia, jika perlu, agar berubah mengikuti keinginan dia sendiri. Satu hal yang dia lupakan, padahal paling penting, dan yang paling mudah yaitu menuntut

dirinya untuk berubah.

Mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah. Namun Anda bisa mengubah diri Anda sendiri jika Anda mau.

Jika menyibukan diri untuk melakukan yang sulit atau tidak mungkin, yaitu mengubah dunia agar sesuai dengan keinginan Anda, maka hidup Anda bisa sia-sia.

Rahasia Sukses Sejati

Sebagai contoh, Anda ingin sukses dalam karir, kemudian berharap semua orang senang dengan pekerjaan Anda, berharap semua orang menghargai jerih payah Anda, dan semua orang mengakui kepemimpinan Anda. Bisakah? Tidak, Anda tidak bisa memaksa orang lain, karena mereka memiliki hak untuk bersikap.

Namun, akan lebih bijak, jika Anda mulai mengubah diri Anda sendiri.

Jika Anda berharap karir yang lebih baik, maka ubahlah diri Anda. Ubahlah cara Anda melakukan pekerjaan


dengan lebih baik. Ubahlah diri Anda agar menjadi pribadi yang lebih terampil. Ubahlah diri Anda agar menjadi orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab. Maka, sikap orang lain bisa berubah jika diawali perubahan Anda.

Begitu juga dalam bisnis. Anda tidak bisa memaksa semua orang menyukai produk atau jasa Anda. Namun
Anda bisa mengubah produk atau jasa Anda serta cara melayani Anda sehingga disukai orang.

Inilah rahasia sukses sejati, yaitu kemauan mengubah diri dan mengetahui cara berubah mulai dari diri sendiri.

Inilah Cara Berubah Yang Sebenarnya

OK, akan saya bahas cara berubah langkah demi langkah. Cara berubah ini dijamin berhasil karena ini ajaran manusia paling agung sepanjang zaman, yang tidak akan berkurang kemuliaanya sedikit pun, meski seluruh makhluq menghinakannya. Beliau adalah baginda Rasulullah shaalallaahu wa alaihi wa sallam.

Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya (H.R Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih atTarghib wat Tarhiib)

Apa pun tindakan Anda, akan berdasarkan keimanan Anda atau apa yang Anda percayai. Kualitas dan arah tindakan Anda tergantung kepercayan-kepercayaan yang Anda miliki. Sementara keberhasilan kita adalah buah dari tindakan. Jadi, jika ingin mengubah hasil, Anda harus mengubah tindakan-tindakan Anda, dan Anda bisa mengubah tindakan-tindakan Anda jika Anda mengubah iman atau kepercayaan Anda.

Hati Adalah Pusat Perubahan

Dalam hadits diatas dikatakan bahwa untuk mengubah iman, maka kita harus mengubah hati kita. Jika hati kita baik, maka semuanya akan baik sebagaimana dijelaskan melalui hadits ini:

Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana cara mengubah hati?

Lalu, bagaimana cara mengubah hati? Masih melalui hadits diatas, bahwa tidak akan sitiqomah hati jika lisannya tidak istiqomah. Artinya cara mengubah hati itu diantaranya adalah mengubah lidah kita. Misalnya membaca Al Quran, dzikr, dan berkata baik.

Cara mengubah hati dikenal dengan ilmu Tazkiyatun Nafs. Sudah banyak buku-buku yang ditulis para ulama tentang ini, termasuk yang ditulis oleh Imam Ghazali, Ibnul Qoyyim, dan berbagai buku yang ditulis ulang oleh ulama-ulama masa kini. Silahkan Anda cari, kemudian baca dan aplikasikan jika Anda peduli dengan hati Anda.

Aplikasi Dalam Meraih Sukses

Nah, sekarang bagaimana jika kita ingin meraih sukses baik dalam karir dan bisnis. Tentu saja dalam rangka meraih sukses di akhirat.

Banyak yang mengatakan, sukses itu yang penting kita mau bertindak. Ternyata tidak, sebab kita mengetahui


bahwa tindakan dengan iman akan berbeda dibandingkan tindakan tanpa iman. Sama halnya untuk aspek kehidupan dunia, bahwa tindakan Anda akan tergantung pada kepercayaan Anda. Kepercayaan itu adalah dasar tindakan Anda.

Jika tindakan Anda ingin lebih bermutu dan memberikan hasil yang lebih baik, Anda harus memperkuat ketiga kepercayaan ini:

1. Percaya bahwa Allah akan menolong Anda. Sehingga sebesar apa pun rintangan dan halangan Anda, Anda tidak akan takut dan gentar lagi, sebab Allah akan menolong. Kepercayaan ini akan membuat Anda lebih semangat, berani, dan pantang menyerah.
2. Percaya pada diri sendiri (percaya diri). Percaya diri adalah buah dari keimanan bahwa Allah telah memberikan potensi yang dahsyat pada diri kita. Tugas selalu dengan bekalnya. Potensi kita (hati, akal, dan jasad) dipastikan sanggup untuk menghadapi setiap tantangan yang kita hadapi. Semakin Anda percaya diri, akan semakin hebat tindakan Anda, ibaratnya seperti Anda menggunakan gigi mobil yang lebih tinggi, sehingga melaju lebih cepat.
3. Percaya pada tujuan yang akan kita raih. Percaya bahwa tujuan itu ada, percaya bahwa tujuan itu bisa kita raih, dan percaya bahwa peluang-peluang itu ada. Percaya bahwa jika orang lain bisa, maka Anda pun insya Allah akan bisa. Jika kita tidak bisa melihat tujuan Anda, ibarat Anda berada di sebuah tempat yang gelap, Anda tidak akan bisa meraih tujuan Anda bahkan tidak akan memiliki keinginan karena tujuan tidak terlihat.

Semakin tinggi ketiga kepercayaan ini, yakinlah bahwa tindakan Anda akan semakin dahsyat.

Maka bentuklah hati Anda dengan kata-kata yang akan membangun 3 kepercayaan diatas. Istiqomahlah dalam mengatakan kata-kata yang akan memperkuat ketiga kepercayaan itu, bukan yang me mperlemahnya. Kadang, banyak orang yang malah fokus untuk menghancur keyakinan dengan kata-katanya seperti mengeluh, menuntut, memaki, dan kata-kata kotor lainnya yang mengotori hari.

Bersihkan, perindah, dan perkuatlah kata-kata Anda agar hati Anda kuat dan bening, sehingga bisa memancarkan cahaya keimanan yang sangat kuat ke seluruh tubuh Anda, sehingga tindakan Anda pun akan menjadi semakin hebat.

Lebih lengkapnya, bagaimana cara membangun keyakinan bisa Anda baca pada ebook Beautiful Mind Power dan cara meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri pada video The Confidence Secret. Anda akan temukan pada ebook dan video ini, bahwa:

Cara berubah itu mulai dari diri sendiri, yaitu bagaimana Anda mengubah kata-kata Anda.