Rabu, 12 Desember 2012

SAAT AIR MATA IBU MENETES

SAAT AIR MATA IBU MENETES

Mungkin inilah impian Ibu yang belum terwujudkan. Sebuah impian yang tanpa sengaja terkubur oleh keegoanku sepuluh tahun yang lalu. maafkan aku Ibu....sepuluh tahun yang lalu aku belum memahami arti dari besarnya harapan seorang ibu melihat anaknya memakai toga. sepuluh tahun yang lalu aku tidak mengerti betapa kebanggaan itu kan memahatkan senyum terindah dibibir Ibu.
Sudah berkali kali ibu menyinggung hal ini, namun berkali kali juga hati ini membatu dengan berbagai alasan dan kondisi yang harus ku jalani. Aku sibuk......Aku tak punya waktu.......Aku lelah berfikir......Aku banyak tanggungan........dsb.
Sebatu apapun....Karang yang kokoh kan tetap terkikis oleh deburan ombak dan hempasan angin....batu yang keras kan berlubang oleh tetesan air. dan keakuan tetap kan luruh oleh tetesan airmata Ibu, isak tangisnya berderai membasuh egoku yang gersang.........aku terpaku dibatas fajar, terbasuh embun dalam balutan pagi. terhanyutku dalam aliran airmatanya menghantarkan debur ombak menghempas pantai kesadaran.
ku tahu ini takkan mudah karena semua sudah banyak yang berubah, kusadari banyak yang harus dihadapi guna lebih mendewasakan diri. karena seperti sebuah petuah bijak "Menjadi tua itu pasti dan menjadi dewasa adalah sebuah pilihan". 
lebih mendewasakan diri....lebih mengerti serta memahami harapan yang harus terukir dalam nafas kehidupan.
Aku masih mencoba Ibu.....kembali merangkak...menggapai tongkat supaya aku mampu berdiri.
Aku masih berusaha Ibu......menata kepingan hati....mengurai kusut rangkaian angan.
Aku hanya...meminta doamu yang kan menguatkanku
Aku hanya ingin melihat kembali seulas senyum yang mendamaikan hati.
Aku sungguh menyayangimu Ibu....
meski tak pernah terucap....
meski tak mampu terpahat....
Baca ini !! Inilah 7 Kalimat Penghapus Dosa



” Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni
dosa-dosanya walau sebanyak buih laut ”

1. Mengucap “Bismillah” pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.

2. Mengucap “Alhamdulillah” pada tiap- tiap selesai melakukan sesuatu.

3. Mengucap “Astaghfirullah” jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.

4. Mengucap “Insya-Allah” jika merencanakan berbuat sesuatu dihari esok.

5. Mengucap “La haula wala kuwwata illa billah” jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diinginkan.

6. Mengucap “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun” jika menghadapi dan menerima musibah.

7. Mengucap “Laa ilaa ha illa Allah Muhammadur Rasulullah” sepanjang siang dan malam, sehingga tak
terpisah dari lidahnya.

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ..

"Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg

melakukan kebaikan itu." (HR Muslim)
Mukjizat Ilmiah Di Balik Menangis Karena Takut Kepada Allah



MENGAPA kadang-kadang kita menangis, dan siapa yang menetapkan fitrah (insting) ini kepada kita, yakni fitrah menangis? Seorang bayi sejak pertama terlahir ke dunia kita melihatnya menangis, dan seseorang yang sangat senang kita juga mendapatinya menangis. Maka menangis adalah insting Allah ciptakan (tanamkan) pada diri manusia, dan kebanyakan orang-orang ateis meyakini bahwa menangis tidak ada faidahnya (manfaatnya). Akan tetapi datang beberapa penelitian untuk membuktikan kebalikan dari keyakina orang-orang atis tersebut. Dan juga kita menemukan bahwasanya al-Quran menyebutkan bahwa menangis adalah sifat yang baik, namun dengan syarat bahwasanya menangis tersebut dikarenakan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dan kami memperhatikan pada hari-hari ini bahwa beberapa peneliti kejiwaan melontarkan ide “Pengobatan Dengan Menangis”!!

Seperti dilansir dari situs Al-Sofwa, sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh para peneliti AS dan Belanda memberikan faidah bahwa kebanyakan orang merasakan bertambah baiknya suasana hati setelah menangis, dan pada saat yang sama hanya satu orang dari sepuluh yang keadaanya memburuk setelah itu (setelah menangis).

Dan para ahli kejiwaan dari University of South Florida, AS dan Universitas Tilburg, Belanda menemukan bahwa orang-orang yang menangis dan mengeluarkan air matanya merasakan bertambah baiknya suasana hati mereka.

Sebaliknya, tercatat bahwa sekitar sepertiga dari 3000 orang yang mengikuti studi penelitian tersebut, suasana hati mereka tidak membaik setelah menangis. Studi ini, yang hasilnya dipublikasikan dalam American Journal of Psychology mengaitkan antara manfaat menangis, dengan tempat dan waktu menangis tersebut. Studi ini melihat bahwa menangis memberikan efek menenangkan, seperti pernapasan yang menjadi lambat, sehingga hal tersebut memberikan kontribusi untuk mengurangi jumlah denyut jantung. Para peneliti memperkirakan bahwa hal inilah sebab mengapa manusia mengingat sisi terang dari menangis dan melewatkan perasaan tegang.

Para peneliti melakukan penelitian (pengkajian) tangisan di laboratorium, dan ternyata mereka menemukan bahwa kebanyakan hasilnya adalah perasaan yang buruk. Maka mereka pun menguatkan bahwa sebabnya adalah keadaan tegang, imajinasi dan pemantauan. Dan itulah hal-hal yang menimbulkan perasaan-perasaan negatif yang menghambat manfaat-manfaat positif yang berkaitan dengan menangis.

Berita ilmiah ini menguatkan apa yang ada dalam penelitian sebelumnya, tentang manfaat-manfaat menangis yang dirasakan oleh para peneliti di bidang psikologi. Namun para peneliti tersebut tidak mengetahui cara menangis yang benar dan efektif!

Menangis terkadang dapat menjadi obat untuk banyak penyakit, akan tetapi dengan syarat bahwa tangisan tersebut disebabkan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan itulah yang dikabarkan Al-Quran kepada kami, dengan firman-Nya ketika menceritakan tentang orang-orang beriman yang khusyu’ yang hati mereka merasakan pengaruh dari firman Allah, apa reaksi mereka? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang mereka:

(وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا) [الإسراء: 109].

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-Israa’: 109)

Lihatlah bagaimana penjelasan Ilahi ini menghubungkan/mengaitkan antara menangis dengan khusyu’? Maka keduanya adalah cara yang bagus untuk mengobati penyakit-penyakit mental.

Menangis disebabkan rasa takut kepada Allah menambah kekhusyu’an dan ketakutan kepada Allah pada diri seorang yang beriman, dan membuatnya lupa terhadap kesedihan, dan kekhawatirannya, mengapa? Karena orang yang terpengaruhi oleh firman Allah dan membayangkan kengerian-kengerian hari Kiamat, serta mengingat-ingat kebesaran Sang Pencipta, niscaya akan berkurang masalah-masalah dan kesedihan-kesedihan di hadapannya, seberapapun ukuran atau jenisnya. ٍٍٍٍSehingga ia lupa akan masalahnya. Dan ini adalah langkah pertama dalam proses penyembuhpan masalah apapun, yaitu dengan melihat masalah ini sebagai sesuatu yang sepele dan bisa dipecahkan, sehingga dengan demikian ia akan mudah diselesaikan. Dan ini ditegaskan oleh psikolog dan program neuro-linguistic tentang pemecahan masalah-masalah dan kesulitan.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan tengan “menangis” di beberapa tempat di dalam al-Qur’an. Dan Dia menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sebagai indikasi kejujuran seorang mukmin dalam takutnya kepada Sang Pencipta, Yang Mahakuasa. Dia Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

(أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ * وَتَضْحَكُونَ وَلَا تَبْكُونَ * وَأَنْتُمْ سَامِدُونَ * فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا) [النجم: 59- 62].

” Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini. Dan kamu mentertawakan dan tidak menangi. Sedang kamu melengahkan(nya) Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).” (QS. An-Najm: 59-62)

Maka dalam nash al-Quran ini, Dia memerintahkan kita untuk menangis disebabkan takut kepada Allah, dan agar kita menjauhi kesia-siaan serta menjauh banyak tertawa. Dan hal itu tidak menghalangi kita dari tersenyum yang ia juga termasuk obat (untuk mengobati kesedihan dan masalah, ed).

Dan sebagai penutup, wahai saudaraku tercinta:

” Sesungguhnya menangis, ,khusyu’, dan do’a adalah resep yang bagus untuk mengobati ketegangan jiwa. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menjadikan kita termasuk di antara golongan yang Allah berfirman tentang mereka:

(إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ) [الأنبياء: 90]

” …Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiyaa’: 90)

Dan betapa butuhnya kita di zaman ini terhadap do’a, kekhusyu’an, dan tangisan yang disebabkan karena rasa takut kepada Allah. Semoga Allah melepaskan kesedihan-kesedihan kita dan memberikan kesabaran kepada kita, karena tidak ada pemberiaan dari Allah yang lebih luas dibandingkan kesabaran, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (Pz/Islampos)

Ternyata GMT Bukan Di Greenwich, Tapi Di Ka’bah

Ternyata GMT Bukan Di Greenwich, Tapi Di Ka’bah



Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan travel ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata: “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang meng
gantungnya?”

Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi di balik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam." (Jami Al-Tirmidzi Al-Hajj 877)

Belajar Dari Semut dan Kecerdasannya

Belajar Dari Semut dan Kecerdasannya



Cobalah merenung tentang semut yang lemah,kecerdasan dan siasat yang dikaruniakan kepadanya untuk mencari dan menyimpan makanan,serta dalam menghalau mara bahaya.Maka Anda akan melihat banyak sekali pelajaran dan petunjuk.

Anda akan melihat sekumpulan semut ketika hendak mencari makanan.
Mereka akan keluar dari sarangnya dan membentuk barisan yang sangat kompak untuk mencari makanan,dan mereka akan terbagi dalam dua kelompok.Satu kelompok membawa makanan menuju sarang mereka dan satu kelompok lainnya keluar dari sarang menuju tempat makanan,mereka seolah-olah barisan manusia yang berjalan dengan arah yang berlawanan berjalan beriring sesuai dengan tujuan masing-masing.

Jika mereka merasa berat membawa sesuatu,maka berkumpullah semut yang lain untuk menolong,saling bahu membahu menggotong makanan yang berat dibawa.Subhanallah inilah yang sering kita dengar sebagai dalam sebuah pepatah,"berat sama dipikul, ringan sama dijinjing".

Kecerdasan semut yang lain adalah mereka tidak akan membangun negeri mereka,kecuali di tempat yang tinggi,agar air tidak mengalir kenegeri mereka,.Maha suci Allah yang menciptakan Makhluknya yang teramat kecil namun memilki kesempurnaan yang menakjubkan.

Semut adalah jenis serangga kecil yang dikaruniakan kepadanya peradaban tingkat tinggi yang sangat menginspirasi.Semut hidup dalam suatu masyarakat yang tertib dan mematuhi dengan disiplin aturannya sendiri

Hendaknyalah kita belajar dari kelompok semut yang mempunyai peradaban dalam kehidupannya.
Merekalah yang pernah diabadikan dalam Al-Qur'an,ketika seorang penyeru dari kalangan semut berkata: " Hingga apabila mereka sampai dilembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah kedalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"(QS.An-Naml:18).Semut berseru kepada kaumnya agar terhindar dari mara bahaya,hingga Sulaiman pun tersenyum mendengar seruan semut tersebut.
Maha suci Allah atas segala sesuatu.

Mari kita belajar dari semut~_~

Mengenal Para Penghuni Langit ke 1 Hingga 7

Mengenal Para Penghuni Langit ke 1 Hingga 7

Saat ini kalian sedang membaca artikel Mengenal Para Penghuni Langit ke 1 Hingga 7. Dsini Admin juga akan berbagi artikel lain seperti tentang Foto Foto Artis Terbaru, Berita Dalam Negeri Dan Luar Negeri Terbaru Hari Ini, Gosip Artis Terbaru Hari Ini, Kisah-Kisah Religi, Sejarah , Misteri-Misteri Yang Ada Di Dunia,Kisah Berita Atau Artikel Tentang Unik Dan Aneh Yang Ada Di Dunia , Berita Sepak Bola Hari Ini dll dan selamat membaca artikel Mengenal Para Penghuni Langit ke 1 Hingga 7



Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Isra` secara bahasa berasal dari kata ‘saro’ bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra` adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), berdasarkan firman Allah :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha “ (Al Isra’:1)
Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman Allah dalam  Al Qur’an surat An Najm ayat 1-18
Bagi Umat Muslim  Wajib hukumnya  mengimani dan meyakini sebaiagai suatu kebenaran dari Allah SWT. Pada peristiwa itu Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT, dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu sehari.


Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasullulah ditemani malaikat Jibril dengan mengendarai Buraaq. Yaitu hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Sekali melangkah, Buraaq bisa menempuh perjalanan sejuah mata memandang dalam sekejap.
Rasullulah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan imam Muslim dari Anas bin Malik.

1. Ketika mencapai langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS. Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya.
Nabi Adam membekali rasullulah dengan doa, supaya rasullulah SAW selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Sambil mengucapkan salam, rasullulah meninggalkan langit pertama untuk menuju langit kedua.

2. Sesampainya di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada rasullulah. Kemudian rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.

3. Tidak disangka, di langit ketiga, rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.

4. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat. Pada tingkatan ini, rasullulah bertemu Nabi Idris. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT.
Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

5. Sesampainya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.
Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya. Setelah bertemu, kemudian Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya ke langit keenam.

6. Pada langit keenam, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Nabi Musa juga terkenal dengan sifatnya yang penyabar dan penyayang selama menghadapi kolot dan bebalnya perilaku Bani Israil.
Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Penuh kehangatan dan keakraban. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.

7. Tibalah Nabi Muhammad ke langit ketujuh. Di langit ini, Nabi Muhammad bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim AS.
Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Nabi Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh. Masih dalam hadits yang sama, rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.
Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan.
Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari (M.C)

Dialog Penghuni Surga dan Neraka

Dialog Penghuni Surga dan Neraka

Kelak antara penghuni surga danpenghuni neraka terjadi dialog tentang nasib mereka masing-masing. Dialog tersebut diungkapkan dalam Al-Quran,
“Apakah yang memasukkanmu ke dalam Saqar (neraka) ?”
Mereka penghuni neraka menjawab,
“Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat dan kami tidak (pula) memberi makan (membantu) orang miskin; dan adalah kami membicarakan yang bathil (bergunjing) dengan orang-orang yang mengerjakannya; dan kami mendustakan hari pembalasan (akhirat) hingga datang kepada kami kematian.” (QS.Al-Muddassir,74:42-47)
Allah  pernah menampakkan kepada Rasulullah SAW surga dan neraka pada saat beliau melaksanakan isra’,
“Ditampakkan kepadaku surga dan neraka. Ketika aku melihat ke dalamnya, penghuni surga yang terbanyak adalah orang-orang miskin, sedangkan penghuni neraka yang paling banyak adalah wanita.
“Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar.”
Salah seorang wanita sahabat Rasulullah SAW yang hadir pada saat itu bertanya,
“Wahai Rasulullah, mengapa sebagian kami adalah penghuni neraka yang paling banyak?”
Rasulullah SAW menjawab,
“Karena sebagian dari kalian banyak mengolok-olok (bergunjing) dan sebagian kalian tidak mengakui sanak saudara. Seseorang yang berbuat baik kepada kalian berkali-kali akan kalian hargai, tapi jika ia berbuat kesalahan sekali, kalian menyalahkannya seolah0olah kalian tidak memiliki hubungan sanak kerabat.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Selasa, 11 Desember 2012

Nabi Idris Pingsan Ketika Melihat Surga dan Neraka

Nabi Idris Pingsan Ketika Melihat Surga dan Neraka


Nabi Idris as adalah seorang Nabi yang kuat sekali ibadahnya, bahkan malaikat sangat kagum atas kesalehan beliau.
Pada suatu saat, Malaikat Izrail dan Nabi Idris as beribadah bersama-sama. Dan pada kesempatan itu Nabi Idris as mengajukan permintaan kepada Malaikat Izrail untuk dapat melihat surga dan neraka.
Malaikat Izrail tidak dapat memutuskan permintaan Nabi Idris as. Namun Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat, dan karenanya Nabi Idris as diizinkan berkunjung ke neraka dan ke surga ditemani Malaikat Izrail.
Pertama-tama Nabi Idrsi as mengunjungi neraka.
"Wahai Nabiyullah, kenapa ingin melihat neraka..?
Bahkan para malaikat pun takut melihatnya," tanya Malaikat Izrail.
Dijawab olah Nabi Idris as, "Sebenarnya saya takut sekali kepada azab Allah SWT. Tapi mudah-mudahan iman saya menjadi tebal setelah melihatnya."
Begitu mereka sudah sampai agak dekat dengan neraka, Nabi Idris as pun tersungkur pingsan.
Penjaga neraka adalah malaikat yang sangat menakutkan. Malaikat itu menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah SWT semasa hidupnya.
Nabi Idris as tak mampu menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan.
Api neraka berkobar sangat dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan dan tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding dengan neraka.
Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah..."berkali kali terucap dari mulut beliau sesaat setelah tersadar dari pingsannya.
(Seorang nabi saja sampai pingsan melihat neraka, bagaimana dengan manusia biasa seperti kita..?).
Setelah siuman, dengan tubuh yang masih lemas Nabi Idris as melanjutkan perjalanan ke surga ditemani Malaikat Izrail juga.
Di pintu surga beliau disambut Malaikat Ridwan yang menjaga Surga. Malaikat Ridwan dengan penuh lemah lembut mempersilahkan Nabi Idris as untuk memasuki tempat yang mulia penuh kenikmatan tersebut.
Begitu masuk ke dalam surga, lagi-lagi Nabi Idrisas tersungkur lagi karena penuh takjub. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan bagi siapa yang memandangny.
Namun Nabi Idris as pingsan hanya sebentar saja. Tanpa bisa berkata apa-apa selain ucapan, Subhanallah.... Subhanallah.... Subhanallah..., berkali-kali keluar dari mulut beliau.
Itulah Kisah Teladan dari nabi Idris as yang sangat saleh dan taat kepada Allah SWT hingga beliau sampai pingsan begitu melihat neraka maupun surga.
Semoga kita termasuk golongan yg masuk ke dalam surganya Allah SWT.

Lautan Yang Tidak Bercampur

Lautan Yang Tidak Bercampur


Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al Qur’an sebagai berikut:


مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ # بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ

Artinya : "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing." (QS Ar-Rahman : 19-20)
Dan juga firman Allah berikut :


وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا


Artinya : "Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (QS Al-Furqan : 53)

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)

Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an 14 abad yang lalu.

Kisah Sulaiman dan Ratu Bilqis

Kisah Sulaiman dan Ratu Bilqis



Nabi Sulaiman adalah seorang nabi dan raja yang saleh. Allah memberi mukjizat kepadanya sehingga dapat memahani bahasa binatang dan menundukkan bangsa jin. Beliau sangat berwibawa dan ditakuti semua anak buahnya.
Suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan seluruh tentaranya yang terdiri dari manusia, binatang, dan para jin. Mereka semua berkumpul memenuhi undangan sang Raja di balairung. Semua jenis binatang, besar dan kecil datang menghadiri pertemuan itu. Setelah semua diperiksa, maka Nabi Sulaiman mengetahui bahwa burung Hud-hud ternyata tidak hadir.
Sebenarnya burung hud-hud ini adalah mata-mata pasukan Nabi Sulaiman, yang bertugas mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang apa saja yang patut diketahui oleh Nabi Sulaiman. Melihat keterlambatan burung hud-hud ini, Nabi Sulaiman terlihat agak jengkel sambil bertanya,"Di manakah burung Hud-hud, mengapa belum kelihatan. Padahal tugasnya sangat penting, yakni mencari sumber mata air baru." Melihat hal ini, semua pasukan yang hadir tidak berani menjawab.
Manakala Raja Sulaiman berhenti bicara, tiba-tiba burung Hud-hud datang. Tampaknya ia habis terbang jauh dan dengan kecepatan tinggi, hingga ia tersengal-sengal.
"Wahai Hud-hud, tidakkah kau sadari kesalahanmu. Apakah kau tidak tahu kalau sekarang aku mengadakan pertemuan? Tapi kau datang terlambat!"
"Ampun baginda raja. Sesungguhnya aku baru saja mengadakan perjalanan jauh sampai ke suatu negeri yang engkau tidak pernah mengetahuinya. Negeri ini bernama kerajaan Saba'. Kerajaan ini diperintah oleh seorang wanita. Keadaan negeri ini sangat makmur. Namun sayang, mereka menyembah matahari," kata burung hud-hud menceritakan pengalamannya.
Tetapi Raja Sulaiman tidak serta merta mempercayai kabar tersebut. Untuk membuktikan kebenaran dari ucapan burung hud-hud, Nabi Sulaiman menuliskankan surat, dan meminta burung hud-hud untuk mengirimkannya kepada sang ratu penguasa negeri Saba yang bernama Balqis. Karena untuk bisa sampai ke negeri Saba. burung hud-hud harus menerjang hembusan angin yang sangat kencang, maka burung hud-hud meminta kepada Raja Sulaiman untuk membungkus surat itu dalam sampul emas yang tahan terhadap angin. Dan akhirnya terbanglah burung hud-hud menuju negeri Saba.
Tibalah burung hud-hud di negeri Saba. Sesampainya di sana, diam-diam burung hud-hud menjatuhkan surat itu tepat mengenai kepala sang ratu hingga membuatnya terbangun. Ia membuka sampul surat itu dan membacanya.
"Surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya surat berbunyi,'Dengan Nama Allah, Maha Pemurah dan Maha Penyayang.' Bahwa janganlah kamu sekalian sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri." (QS An-Naml: 30-31).
Itulah kalimat awal pembuka yang ditulis Sulaiman. Selanjutnya sang Raja menambahkan untuk mengajak ratu Balqis untuk masuk Islam dan menghentikan cara ibadah menyembah matahari. Setelah membaca surat itu, Ratu Balqis mengadakan pertemuan dengan para menterinya, untuk membicarakan bagaimana menghadapi sikap raja lain yang berani mencegah kerajaan Saba' menyembah matahari. Semua itu diperhatikan oleh burung hud-hud tanpa tertinggal sedikitpun, dan ia jadikan sebagai bahan laporan untuk Raja Sulaiman.
Kembalilah burung hud-hud ke Sulaiman. Melihat burung hud-hud kelelahan akibat terbang dalam jarak jauh, Nabi Sulaiman pun menjulurkan tangannya sehingga burung hud-hud bisa hinggap di tangan Nabi Sulaiman. Beliau kemudian berkata,"Hai hud-hud, sampaikanlah laporanmu kepadaku!"
Kemudian burung hud-hud menceritakan semuanya dari mulai sang ratu membuka surat hingga mengumpulkan semua menterinya untuk membicarakan langkah apa yang akan diambil sehubungan surat Nabi Sulaiman tersebut. Sang ratu meminta saran yang terbaik dari para menterinya. Rupanya sang ratu merasa khawatir, bila Sulaiman beserta bala tentaranya akan menyerang negeri Saba. Untuk itu, Ratu Balqis berkeinginan untuk mengirimkan seorang utusan kepada Nabi Sulaiman sambil membawa hadiah-hadiah yang menarik. Mendengar cerita hud-hud, Nabi Sulaiman pun tersenyum.
Akhirnya utusan dari negeri Saba pun pergi ke kerajaan Sulaiman. Utusan itu disambut dengan ramah tamah oleh Nabi Sulaiman. Setelah mendengar uraian utusan itu, maka Raja Sulaiman pun berkata,"Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu. Katakanlah kepadanya bahwa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang melimpah ruah dan mengaruniaiku nikmat yang tidak diberikan kepada makhluk-Nya yang lain. Selain itu aku telah diutus sebagai nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas serta kekuasaanku meliputi jin dan binatang-binatang."
Utusan Ratu Balqis segera kembali ke negerinya dan langsung menemui ratunya. Sementara sang Ratu terperanjat mendengarkan cerita tentang kerajaan Sulaiman dan utusannya. Diam-diam Ratu Balqis sangat ingin melihat dari dekat bagaimana kerajaan Sulaiman.Dalam hatinya ingin menaklukkan dan menguasai kerajaan itu.
Pada saat yang ditentukan, Ratu Balqis membawa laskarnya yang terpilih. Mereka berangkat menuju kerajaan Sulaiman. Sementara itu mata-mata kerajaan Sulaiman yang terdiri dari para jin memberitahukan kepada sang raja bahwa tak lama lagi Ratu Balqis akan datang bersama laskar pilihannya. Maka Raja Sulaiman mengumpul para jin dengan maksud memberi tugas penting.
"Siapa yang bisa memindahkan singgsana Ratu Balqis?" tanya Nabi Sulaiman. "Saya sanggup memindahkannya, sebelum Tuan berdiri dari tempat duduk,"jawab jin Ifrit. "Kalau saya sanggup memindahkannya sebelum mata Tuan berkedip," kata orang saleh dari kaum Nabi Sulaiman. Pada saat itu juga singgasana Ratu Balqis sudah berada di depan Nabi Sulaiman. Melihat hal itu, Nabi Sulaiman langsung bersungkur sujud dan bersyukur kepada Allah atas kekuasaan Allah yang telah diperlihatkan kepadanya.
Beliau pun memerintahkan bangsa jin untuk membangun sebuah istanaa yang sangat indah. Lantainya terbuat dari kristal bening. Dindingnya dari kayu cendana yang harum. Atapnya terbuat dari kaca sehingga cahaya matahari  dapat dibiaskan menjadi tujuh warna. Beliau memerintahkan agar pembangunan istana itu diselesaikan sesegera mungkin sebelum Ratu Balqis datang.
Tak lama kemudian, tibalah Ratu Balqis di kerajaan Sulaiman. Ia menyarankan agar para laskar yang mengawalnya cukup berhenti di luar kota untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Ratu Balqis hanya dikawal beberapa orang pembesar memasuki istana Raja Sulaiman. Ia benar-benar takjub dengan kemegahan dan kemewahan kerajaan tersebut. Berkali-kali mulutnya berdecak kagum dan kepala bergeleng-geleng. Ratu Balqis dipersilahkan duduk di singgasana yang telah dipersiapkan.
"Wah, rasanya seperti singgasana di kerajaanku?" gumam Balqis terkagum-kagum. "Benarkah?", tanya Raja Sulaiman. "Ya, ini benar-benar persis seperti singgasanaku."
"Ketahuilah bahwa singgasana ini memang benar-benar milikmu. Singgasana ini kupindahkan ke mari sebelum engkau datang," Nabi Sulaiman menjelaskan.
Ratu Balqis semakin heran dengan kemukjizatan Sulaiman. Akhirnya di saat itulah dia menyatakan beriman kepada Allah dan meninggalkan cara lama, yakni kebiasaan menyembah matahari.
Mendengar pernyataan ini, Raja Sulaiman senag hatinya. Ia lalu mengajak Ratu Balqis berkeliling-keliling istana. Lagi-lagi ratu dibuat takjub ketika memasuki lantai kaca yang dikiranya air, sehingga ia buru-buru mengangkat gamis (baju panjangnya).
"Tak usah mengangkat gamismu, ini bukan air, tetapi hanya lantai kaca" kata Sulaiman sambil tersenyum. Semenjak itulah antara kerajaan Saba dan kerajaan Sulaiman bekerja sama dengan baik, karena seiman/seagama. Ratu Balqis mengharuskan rakyatnya memeluk agama nabi Sulaiman Alaihis Salam (Islam). Akhirnya Ratu Balqis yang cantik itu pun diperistri oleh Nabi Sulaiman, dan kerajaan dijadikan satu.

Misteri Hajarul Aswad.. Misteri Batu Hitam

Misteri Hajarul Aswad.. Misteri Batu Hitam



Neil Amstrong telah membuktikan bahawa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata tergantung di ruang yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?.”
Para astronaut telah menemukan bahawa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara rasmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian laman web tersebut ghaib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan laman web tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berakhir), hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahawa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu ruang yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, bererti apabila kita mengeluarkan kompas di ruang tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali kerana daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sihat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan graviti. Oleh sebab itulah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita dicaj semula oleh suatu kuasa misteri yang menyebabkan kita bertenaga ketika mengelilingi kaabah dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga boleh terapung di air. Di sebuah muzium di negara Inggeris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak muzium juga mengatakan bahawa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem suria kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda,
“Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam". (Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )
Wallahu a'lam bishawab

APA ITU ISLAM KAFFAH?


APA ITU ISLAM KAFFAH?
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah, 2/208)
Azbabun Nuzul Sabab nuzul ayat ini menurut Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya berkaitan dengan masuk Islamnya seorang Ahli Kitab Yahudi Bani Nadhir bernama AbduLLAH bin Salam dan teman-temannya, namun setelah memeluk Islam ia tetap menganggap mulianya hari Sabtu & tidak mau memakan daging unta, kemudian mereka pun menyatakan:
“Wahai RasuluLLAH, bukankah Taurat itu adalah KitabuLLAH? Maka izinkan kami tetap membacanya dalam shalat-shalat malam kami?”
Maka turunlah ayat ini. Hadits ini disebutkan pula oleh pengarang kitab Jallalain dalam tafsirnya dan pengarang kitab Al-Wajiz [3]. Sementara pengarang kitab Zaadul Masiir menyatakan dalam tafsirnya bahwa ada 3 pendapat berkaitan dengan nuzul-nya ayat ini:
Pertama, ia berkaitan dengan peristiwa Ibnu Salam (sanadnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas ra), kedua ia berkaitan dengan Ahli Kitab yang tidak mau beriman pada nabi Muhammad SAW (sanadnya diriwayatkan juga – tapi menggunakan kata ruwiya ‘an – dari Ibnu Abbas ra, disebutkan juga oleh Adh Dhahhak), ketiga ia diturunkan untuk kaum muslimin agar mengimani & melaksanakan semua syariat Islam (sanadnya diriwayatkan oleh Mujahid & Qatadah ra). TAFSIR AYAT Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menafsirkan maknanya sebagai: “Masuklah ke dalam ketaatan seluruhnya.” Ia menyitir pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, Abul ‘Aliyah, Ikrimah, Rabi’ bin Anas, As-Suddiy, Muqatil bin Hayyan, Qatadah, Adh-Dhahhak, berkata mereka bahwa makna ( كافة ) dalam ayat tersebut: “Beramallah dengan semua amal & seluruh bentuk kebajikan.”
Imam At-Thabari dalam tafsirnya memilih pendapat yang menafsirkannya: “Masuklah ke dalam Islam keseluruhannya.” Iapun menyitir atsar lainnya dari Mujahid, Qatadah, Ibnu Abbas, As-Suddiy, Ibnu Zaid dan Adh-Dhahhak yang berpendapat demikian. Ini pula pendapat Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya, demikian pula Imam Al-Baghawi, dan pengarang kitab Fathul Qadir.
Seperti yang kita tahu dalam ayat ini beserta tafsir yang diberikan adalah menggambarkan bahwa islam yang kaffah adalah sebuah pengaplikasian dari kalimat klasik yang sering kita dengar dari para penceramah yaitu “mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya” sebenarnya itu sudah kaffah, yaitu kita berusaha menerapkan islam dengan keseluruhan, tanpa ada yang terhalang-halangi.
Pertanyaanya adalah, apakah islam kaffah itu bisa dilakukan individu?
Allah telah memberikan 3 macam aturan untuk dilaksanakan manusia, yaitu aturan jenis hubungan dengan Allah, jenis hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan diri sendiri. Meskipun berbeda jenis namun dari ketiga hal ini semuanya berhubungan dan berkesinambungan.
Hubungan dengan Allah, contohnya adalah ibadah-ibadah ritual yang selama ini kita lakukan, yaitu shalat, zakat, shalat sunnah (rawwatib, tahhajud, dhuha), puasa, dsb. Namun juga tak terlepas ada kewajiban shalat berjamaah bagi umat muslim, dan berzakat untuk membagikan rizki, sebagai habluminannas, dan menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat (shalat) sebagai hubungan dengan diri sendiri.
Begitu pula dengan yang lainnya seperti akhlaq, akhlaq itu selain juga mentaati perintah Allah dengan mengurusi saudaranya sesma amusli atas dasar syara’, juga memberikan kebiasaan positif pada diri sendiri, sekaligus menutup aib diri sendiri. “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Al imran 104)
Begitupula dengan hubungan diri sendiri… bisa dilihat contohnya di atas..
Jadi kesimpulannya, islam tidak bisa diterapkan secara kaffah, jika kita berindividu semata, dan tidak ada orang-orang lain di sekitar kita yang bisa kita ajak, tidak semua perintah Allah bisa kita laksanakan jika kita tidak bisa berinteraksi dengan sesame, seperti penerapan akhlaq kepada orang tua, kepada tetangga, mu’amalat kepada muslim lain, atau kafir mu’ahad.
Seperti yang kita tahu, hokum islam itu bukan hanya seputar ritual saja, namun juga mu’amalat. Dari situlah kita disini mengenal yang namanya pemimpin. Apa hubungannya? Hubungannya adalah, ketika kita bersosialisasi dengan masyarakat lain, maka kita tentu tahu yang namanya manusia itu pastilah berbeda tingkat iman dan taqwanya, ada yang mu’min, ahli ibadah, ahli hokum, bahkan ahli maksiat, atau orang kafirpun ada.
Karena itu jika mereka berkumpul dan bersepakat untuk hidup bersama dan bertentangga, maka mereka diwajibkan untuk memilih salah seorang pemimpin diantara mereka.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika tiga orang keluar untuk safar maka angkatlah salah satu di antara kalian sebagai pemimpin.” (HR. Abu Daud, dan berkata Al-Albani rahimahullah : “Hadits hasan shahih).
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,” (Al-Anbiya 73)
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),”(An-Nisa 59)
Apa fungsinya seorang pemimpin ini? Yaitu untuk menjaga, umatnya dari kemaksiatan-kemaksiatan yang muncul diantara mereka. Yang menyebabkan mereka berpecah, berselisih dan menghancurkan diri mereka sendiri.
“Kamu sekalian adalah penggembala dan setiap orang bertanggung jawab terhadap gembalaannya. Seorang pemimpin adalah penggembala dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang laki-laki seperti penggembala bagi keluarganya dan ia bertanggung jawab terhadap gembalaannya. Seorang wanita seperti penggembala terhadap rumah suami dan anak-anaknya, dan bertanggung jawab terhadap mereka. Dan, seorang pembantu adalah penjaga harta tuannya dan bertanggung jawab terhadap yang dijaganya. Jadi, kamu sekalian adalah penjaga dan bertanggung jawab terhadap tugasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka dari itulah, seorang pemimpin ini bertugas mengkoordinir agar bagaimana supaya masyarakat ini bias menerapkan hokum islam secara totaliter tanpa mengusik kafir yang ada didalamnya.
Apa saja hokum islam mu’amalat?
sebagai contohnya ada beberapa yaitu hokum zakat, Jual,-beli, dan riba. Didalm islam ada hokum zakat, dan sesungguhnya tidak ada perintah zakat hanya dberikan kepada umat muslim semata, namun juga orang-orang kafir yang mu’ahad, asalkan kriterianya jelas tertera dalam syara’ :
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”(At Taubah 60)
dan zakat ini wajib juga, bukan hanya untuk umat muslim semata, namun juga kafir mu’ahad yang kaya.
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[ dan mensucikan[mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(At-Taubah 103)
didalam islam juga ada Riba, dan hokum riba inipun bersifat umum, yang mana ia bisa diterapkan pada kafir yang ingin bermu’amalat kepada muslim. Yang mana hokum ini secara tegas melarang Riba karena mudharatnya.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”(Al Imran 130)
“….padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba …” (Al-Baqarah 273)
Jika kita melihat manfaat dan mudharat, maka disini bisa kita lihat keadaan bank-bank syari’ah dan bank konvensional pada saat gonjang-ganjingnya krisis dunia. Hal itu merupakan perbedaan yang nyata, walaupun tak sepenuhnya bank syari’ah itu menggunakan hokum syari’ah (bisa dibahas lain kali).
Lalu bahkan juga ada hokum-hukum pidana yang tegas di syari’atkan oleh Allah yang sering ditakuti kaum muslimin yaitu seperti :
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Maaidah 38)
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik[1029] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nuur 4)
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.“ (An-Nuur 2)
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih” (al baqarah 178)
“….dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar (Maksudnya yang dibenarkan oleh syara’ seperti qishash membunuh orang murtad, rajam dan sebagainya)” (Al-An’am 151)
Maka dari sini bisa kita simpulkan, jika aturan-aturan ini diterapkan tanpa seorang pemimpin diantara kalian, maka bisa jadi kalian akan mnerapkannya dengan sesuka hati dan bahkan kekacauan dalam masyarakatpun terjadi akibatnya. Karena itulah ada qadhi/hakim bagi penentu hokum untuk mereka. Seperti yang kita lihat di zaman ini, yaitu hokum warisan
“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.”(An-Nissa 7)
Coba jika hal ini diterapkan sendiri2 pada anggota keluarga, pastilah tiap anggota keluarga itu ada yang serakah, ada yang taat, ada yang ikhlas, dan sebagainya. Akibatnya adalha terjadilah kekacauan yang dapat menghancurkan ikatan saudara mereka. Maka dari itu, disana pastilah dipimpin oleh seorang ulama yang dipanggil, atau seorang mahkamah agama, atau seorang ayah yang paham agama untuk membuat keputusan di antara mereka. Inilah islam kaffah, islam dimana setiap kewajibannya terpenuhi, dan juga sanggup bersikap adil walaupun dengan orang-orang kafir. Karena memang islam itu dating sebagai rahmat bagi seluruh alam.
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Al Anbiya 107)
Wallahu a’lam…

Man Islam

Apa itu Islam?


Islam adalah risalah Allah SWT. yang terakhir bagi manusia, oleh karena itu Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi-Nya yang terakhir yaitu Sayidina Muhammad Saw.. Dan juga sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. adalah membawa risalah Allah SWT. yang universal dan sebagai pembuka untuk semua alam. Setiap Nabi datang dengan risalah dari Allah SWT. untuk kaumnya masing-masing, sedangkan Nabi Muhammad Saw. dengan Islam sebagai risalah Allah SWT. yang terakhir untuk semua manusia bahkan jin. Allah SWT. berfirman: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."( QS. Al-Anbiya': 107), Allah SWT. berfirman: "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba': 28), dan Allah SWT. berfirman: "Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua" (QS. Al-A'raf: 158) Dan juga Nabi Muhammad Saw. telah mengkabarkan kepada kita bahwa sesungguhnya Allah SWT. telah mengkhususkan Nabi Muhammad Saw. dengan amanat seperti ini, maka Nabi Muhammad Saw bersabda: "Nabi yang dahulu diutus untuk kaum yang khusus, sedangkan aku diutus untuk manusia seluruhnya" (HR. Bukhari Muslim)
Islam adalah agama yang mudah, tidak sukar dan tidak sempit, Allah SWT. berfirman: "Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan." (QS. Al-Hajj: 78) Allah SWT. juga berfirman: "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185) dan asas Allah SWT. kepada agama ini secara dzahir ada lima rukun yaitu: Dua Syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji ke baitullah. dan di dalam akidah kita yaitu rukun iman, ada enam rukun yaitu: Iman kepada Allah SWT., Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari kiamat, dan ketetapan yang baik dan buruk. Kemudian keimanan dibagi kedalam rincian-rincian yang banyak, yaitu beberapa perintah dan larangan di dalam Syariat Islamiyah yang telah menghubungkan dalam jumlahnya kepada sebuah kejelasan, dan tujuh puluh cabang seperti yang dikabarkan oleh orang yang percaya dan dipercaya.
Sebuah Hadits Jibril as. yang menjelaskan rukun Islam dan Iman, diriwayatkan oleh tuan kita 'Umar ra. Berkata: Suatu ketika kami sedang berada di sebuah majlis bersama Rasulullah Saw. ketika itu muncul seoarang laki-laki yang sangat putih bajunya dan sangat hitam rambutnya, tidak terlihat kepadanya bekas perjalanan yang jauh, dan satupun dari kita tidak mengenalnya, kemudian dia duduk dihadapan Nabi Saw, lalu orang itu menyenderkan lututnya kepada lutut Nabi Saw., dan meletakan telapak tangannya di atas paha Nabi Saw., dan berkata: "Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam".
Maka Rasulullah Saw. bersabda: "Islam adalah kamu bersaksi bahwa tiada ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, memberikan zakat, puasa di bualan Ramadhan, dan haji ke baitullah jika kamu mampu menjalankannya.". Orang itu berkata: "Kamu benar". 'Umar berkata: "Maka kami terkejut kepadanya, dia bertanya dan membenarkannya. Kemudian orang laki-laki itu bertanya lagi: "Lalu kabarkan lah kepadaku tentang iman". Nabi menjawab: "Kamu percaya kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik dan buruk". Dia berkata: "Kamu benar". Kemudian bertanya lagi: "Lalu kabarkanlah kepadaku tentang Ihsan". Nabi menjawab: "Kamu menyembah Allah seperti kamu melihat-Nya tetapi jika belum dapat melihat-Nya maka sesungguhnya Beliau melihatmu". Lalu dia bertanya lagi: kabarkanlah kepadaku tentang hari kiamat. Nabi menjawab: "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya". Lalu dia bertanya lagi: Kabarkanlah kepadku tentang janji hari kiamat. Nabi menjawab: "Ketika pembantu melahirkan anak, kamu melihat para pemimpin tanpa alas kaki sehingga ketergantungan dengan orang lain dan bangunan-bangunan semakin tinggi". Berkata 'Umar: "Kemudian orang laki-laki itu keluar maka aku timbul pertanyaan dalam hatiku, kemudian Nabi bersabda kepadaku: "Wahai 'Umar apakah kamu mengetahui siapa orang yang bertanya itu". Aku berkata: "Allah dan Rasul lebih mengetahui". Rasul berkata: "Sesungguhnya dia adalah Jibril, dia datang untuk memberi pengetahuan tentang agama kalian" (HR. Muslim: juz 1 hal. 37) Dan Nabi Saw. mengkabarkan tantang cabang iman, lalu Nabi berkata: "Sebuah kejelasan bahwa tujuh puluh cabang iman dan sifat malu adalah sebagian cabang iman" (HR. Bukhari: juz 1 hal. 63)
Adapun dengan penamaan Islam dengan kata Islam: sesungguhnya Islam adaah agama yang selamat dan diselamatkan oleh Allah Tuhan semesta alam, maka Islam adalah agama yang mengajak Muslim untuk berpasrah kepada Allah yang satu dan melepaskan dari segala sesuatu yang selainnya dari Tuhan-Tuhan, patung-patung sampai segala sesuatu yang menjadikan manusia musyrik bersama Tuhannya, karena sesungguhnya dia mengikuti hawa nafsunya, Allah berfirman: "Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?" (QS. Al-Furqan: 43), sama juga mengajak Muslim kepada keselamatan hanya untuk diri sendiri, padahal bersama adanya keluasan Allah, dalam masalah ini Nabi Saw. bersabda: "Seorang Muslim sebagian dari keselamatan Muslim-Muslim yang lainnya dari lisannya dan tangannya" (HR. Bukhari Muslim: juz 1 hal. 13)
Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah, Allah lah yang menamakan Islam dengan kata ini dan meridhainya karena sesungguhnya Beliau adalah Tuhan semesta alam, Allah SWT. berfirman: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah: 3). Allah SWT. juga berfirman: "(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia." (QS. Al-Hajj: 78), Allah menamakan Muslim kepada orang Islam, karena kekhususan-kekhususan dari umat yang terakhir ini. Umat yang memiliki agama yang terakhir, Nabi Saw. yang terakhir. Sesungguhnya orang yahudi menamakan dirinya sendiri yang sebagai binaan dakwahnya Nabi Musa as., Allah SWT. bercerita dalam firman-Nya: "Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu."" (QS. Al-'Araf: 156). Begitu juga orang-orang Nasrani menamakan dirinya sendiri, Allah SWT. berfirman: "Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya." (QS. Al-'Araf: 156). Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam karena telah mengkhususkan dan melebihkan kita atas semua ciptaannya yang sempurna.
Dan kita mengharapkan dengan jawaban ini kita dapat mengetahui tentang kedudukan Islam antara risalah-risalah yang terdahulu, juga kita mengerti tentang agama kita secara keseluruhan, bagaimana dinamakan dengan kata Islam dan penemaan pengikut Islam yaitu Muslim. Shalawat serta salamnya Allah atas Nabi kita, keluarganya, dan para sahabatnya, dan Allah SWT. yang paling tinggi dan paling mengetahui.

Jumat, 12 Oktober 2012

::: RAHASIA DOA:::

"Bismillahirrahmanirrahiim

::: RAHASIA DOA:::

Semua ibadah mengharapkan-Nya dan doa semua untuk unjuk bakti, dan kelemahan kita, semakin kita pasrah dan terus doa, semakin bagus. Ada rahasia yang gak akan Allah sia-siakan.
Semua ibadah dan doa bukan untuk maksa Allah, karena kita bukan siapa-siapa.

Waktunya pasti ada dan terus berdoa, karena semakin banyak
berdoa, maka ibarat pisau diasah akan semakin tajam.

“Apabila salah seorang di antara kalian berdo’a maka hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam permohonannya kepada Allah dan janganlah ia berkata: ”Ya Allah, apabila Engkau sudi maka kabulkanlah do’aku ini,’ karena sesungguhnya tidak ada yang memaksa Allah.” (H.R.Bukhari)

Rahasia Allah bisa kita dikasih susah untuk dipanjangin umur, bisa dikasih keringanan azab, atau dihindarkan dari malapetaka besar, berprasangka baikah. Allah tidak akan menyia-nyiakan upaya baik hamba-Nya yang yakin."

Kamis, 11 Oktober 2012

SEBUTIR KORMA PENJEGAL DO’A

1. SEBUTIR KORMA PENJEGAL DO’A
Kamis, 29 Dzulhijjah 1422/ 14 Maret 2002
Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk
bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.
Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat
timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan
memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat
beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali.
Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan
ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma
yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang
satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya,
shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT garagara
memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" ibrahim
beristighfar.
Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.
Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak
menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membeli
kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang
kurma" jawab anak muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".
Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh
minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua
itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa
izinnya?".
"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara
saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka
mempunyai hak waris sama dengan saya."
"Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu."
www.rajaebookgratis.com
Created by: Syihab
Page 3 of 38
Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai
juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh
ibrahim.
4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia
mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. "Itulah ibrahim bin adham
yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris
pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma
yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."
"Oleh sebab itu berhati-hatilah dgn makanan yg masuk ke tubuh kita, sudah halal-kah? lebih
baik tinggalkan bila ragu-ragu...

Man Yazra’ Yahshud Peribahasa Arab Konsep Sukses

Man Yazra’ Yahshud Peribahasa Arab Konsep Sukses
Man Yazra' Yahshud - Siapa Menanam Dia MemetikSebagaimana man jadda wajada, man yazra’ yahshud juga merupakan pepatah arah yang sarat dengan makna. Artinya adalah barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam). Peribahasa ini adalah konsep sukses yang sudah dipercaya sejak dulu dan sampai sekarang dan kapan pun akan terus berlaku.
Namun tidak sedikit yang tidak yakin, sebab merasa sudah berusaha (menanam) tetapi tidak memetik hasilnya. Pada artikel ini, akan saya bahas, mengapa dan bagaimana memastikan setiap usaha mendatangkan hasil.

Apakah Man Yazra’ Yahshud Selalu Berlaku?

Mungkin kita pernah melihat dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya konsep man yazra’ yahshud tidak selamanya berlaku. Misalnya ada seorang petani yang menanam padi, kemudian tiba-tiba banjir, dan kemudian dia gagal panen. Si petani itu menanam padi tetapi dia tidak memetik hasilnya atau hanya sebagian kecil.
Begitu juga dalam setiap usaha kita, sering kali kita berusaha untuk mencapai target tertentu, tetapi hasilnya tidak kita dapatkan sesuai dengan target kita. Bahkan, bagi seorang karyawan pun, tidak ada jaminan bahwa dia akan mendapatkan uang sebesar gaji yang sudah ditetapkan. Bisa saja hilang atau kena copet di jalan.

Man yazra’ yahshud Bukan Berarti Kepasian Mutlak

Man yazra’ yahshud adalah konsep sebab akibat yang merupakan bagian dari sunatullah. Dunia ini memang diciptakan Allah dilengkapi dengan sebuah mekanisme sebab akibat. Akibat akan didapatkan jika ada sebabnya terlebih dahulu. Apakah sebab akibat kadang tidak berlaku?
Jika kita beriman dengan adanya mukjizat yang diberikan Allah kepada para nabi, maka kita bisa melihat bahwa ada peristitwa-peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mengikuti hukum sebab akibat. Sebab yang ada hanya sebab dari segala sebab yaitu kehendak Allah yang mengingkan hal itu terjadi, tanpa harus mengikuti sunatullah lainnya. Ini adalah peristiwa spesial, yang khusus terjadi untuk para nabi, untuk menunjukan salah satu kekuasaan Allah.
Dari sini kita bisa memahami bahwa tidak ada kepastian mutlak, apa yang kita lakukan tidak selamanya akan membuahkan hasil seperti yang kita inginkan. Banyak yang berkata, manusia hanya berikhtiar, Allah yang menentukan.

Para Petani Tidak Berhenti Menanam Padi

Mereka mengetahui bahwa sering kali panen gagal karena banjir, hama, atau penyebab lainnya, tetapi mereka tetap menanam padi. Kenapa? Alasannya sederhana, karena mereka hanya akan memetik pada jika mereka menanam (ini adalah man yazra’ yahshud), meski pun ada resiko gagal. Jika seandainya mereka tidak menanam, pasti mereka tidak akan pernah memetik padi sendiri. Meski beresiko, jika menanam tetap ada peluang untuk memetik.
Jika Anda tidak berbisnis gara-gara takut gagal bisnis, sungguh Anda kalah oleh para petani yang tidak menyerah meski ada resiko banjir atau hama. Mereka berikhtiar, hasilnya baru Allah yang menentukan. Jangan kalah, meski Anda takut gagal, maka mulailah berusaha. Jika Anda mencoba, harapan itu ada. Jika Anda diam, Anda mau berharap apa?
Ini adalah langkah pertama aplikasi dari man yazra’ yahshud. Supaya ada harapan memetik, menanamlah!

Agar Anda Memetik Apa Yang Anda Tanam

Atasi Pengganggunya

Jika Anda berbicara hasil, itu adalah wewenang Allah. Jika kita berbicara ikhtiar, itu adalah tugas kita. Saat petani pernah gagal panen karena terserang hama, maka pada musim menanam berikutnya dia akan berusaha menanam padi agar tidak terserang hama. Jika hama itu tikus, mereka akan beramai-ramai membasmi tikus. Jika hama itu serangga, mereka akan menyemprot tanaman padi dengan anti serangga. Jika penyebab gagal itu gulma, mereka pun akan membabat habis gulmanya.
Nah, apa yang mungkin menyebabkan Anda gagal bisnis? Maka atasi penyebab itu. Jika Anda gagal karena tidak bisa memasarkannya, maka Anda harus mau belajar bagaimana cara memasarkan yang menghasilkan. Jika Anda berhenti bisnis karena alasan tidak bisa memasarkan, itu adalah alasan konyol yang hanya menutupi kemalasan Anda saja.
Jika modal yang menjadi masalah, maka Anda tentu harus belajar bagaimana cara mendapatkan modal atau bagaimana cara berbisnis tanpa modal. Jika Anda tidak berbisnis karena tidak ada punya waktu, siapa yang punya atau siapa yang tidak punya? Semua memiliki waktu sama-sama 24 jam per hari, mengapa Anda mengatakan tidak punya waktu. Waktu yang dimiliki setiap orang per harinya sama, yang beda adalah digunakan untuk apa waktu yang kita miliki.
Jadi, jika ada penghalang, rintangan, atau gangguan, jangan diam, atasilah.

Sudahkah Menggunakan Cara Yang Terbaik?

Kadang ada orang yang berusaha, tetapi mereka tidak mendapatkan hasil yang sesuai keinginannya. Kemudian mereka berkata itu adalah takdir.
Coba perhatikan para petani, mereka menanam padi pada jarak tertentu. Kebasahan tanah pun sudah mereka atur. Jumlah pupuh mereka berikan pada dosis tertentu. Mengapa mereka lakukan itu? Karena itu cara yang sudah terbukti berhasil baik dari pengalaman pribadi maupun belajar dari penyuluhan.
Saat Anda tidak mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan, jangan dulu mengatakan semua itu takdir. Meski Anda sudah berusaha, tetapi bisa jadi usaha Anda belum optimal. Misalnya Anda sudah mencoba berbisnis, tetapi hasilnya tidak memuaskan.
  • Sudahkah Anda melakukan dengan cara yang benar seperti orang yang sudah berhasil?
  • Sudahkah mindset Anda sama dengan pebisnis sukses?
  • Sudahkah feeling dan semangat Anda sama dengan pengusaha sukses?
  • Sudahkah Anda mengatasi pengganggu dan penghalang dengan cara yang sama?
  • Sudahkah do’a dan sedekah Anda sama seperti mereka yang sukses?
  • Sudahkah Anda memiliki rencana sama terarahnya dengan bisnis yang sudah sukses?
  • Sudahkah Anda memiliki keterampilan sama terampilnya dengan mereka?
  • Sejauh mana konsentrasi dan fokus Anda saat bekerja?
  • dan masih banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengatakan takdir.
Jadi, belajarlah bagaimana cara melakukan hal dengan baik dan benar. Anda tidak mungkin melakukan sama persis, karena tergantung banyak hal, kondisi dan situasi yang pasti berbeda. Namun saat Anda tidak menghasilkan apa yang Anda inginkan, masih ada peluang untuk memperbaiki diri agar mendapatkan hasil lebih baik. Bukan menyalahkan takdir dan menyerah, padahal usaha Anda belum optimal. Man yazra’ yahshud, tetap berlaku.

Kebaikan Akan Menghasilkan Kebaikan

Bisa jadi, Anda akan memetik buah tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan, tetapi malah lebih baik. Anda mungkin hanya menanam padi, tetapi Anda mendapatkan banyak belut yang melimpah di sawah Anda.
Bisa jadi Anda berusaha mencapai sebuah cita-cita, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Anda cita-citakan. Selama cita-cita itu muliah dan Anda menjalankannya dengan ikhlas, Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Kadi, kunci agar apa pun yang Anda lakukan membawa hasil adalah niat yang ikhlas dan dengan cara yang benar. Man yazra’ yahshud tetap berlaku meski tidak sama dengan keinginan bahkan lebih baik, Anda tetap memetik.
Inilah konsep man yazra’ yahshud yang perlu kita pahami, jika ingin memetik, meski pun ada peluang gagal, Anda tetap harus menanam. Langkah kedua dari aplikasi man yazra’ yahshud adalah Anda harus memastikan bahwa cara menanam Anda (termasuk merawat) sudah benar.

Rabu, 10 Oktober 2012

Banyak Yang Ingin Berubah Tapi Sedikit Yang Belajar Cara Berubah

Ya, ini kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi dia
tidak pernah belajar cara berubah. Banyak orang yang ingin berubah dengan menuntut orang lain, pemerintah, kondisi, bahkan dunia, jika perlu, agar berubah mengikuti keinginan dia sendiri. Satu hal yang dia lupakan, padahal paling penting, dan yang paling mudah yaitu menuntut

dirinya untuk berubah.

Mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah. Namun Anda bisa mengubah diri Anda sendiri jika Anda mau.

Jika menyibukan diri untuk melakukan yang sulit atau tidak mungkin, yaitu mengubah dunia agar sesuai dengan keinginan Anda, maka hidup Anda bisa sia-sia.

Rahasia Sukses Sejati

Sebagai contoh, Anda ingin sukses dalam karir, kemudian berharap semua orang senang dengan pekerjaan Anda, berharap semua orang menghargai jerih payah Anda, dan semua orang mengakui kepemimpinan Anda. Bisakah? Tidak, Anda tidak bisa memaksa orang lain, karena mereka memiliki hak untuk bersikap.

Namun, akan lebih bijak, jika Anda mulai mengubah diri Anda sendiri.

Jika Anda berharap karir yang lebih baik, maka ubahlah diri Anda. Ubahlah cara Anda melakukan pekerjaan


dengan lebih baik. Ubahlah diri Anda agar menjadi pribadi yang lebih terampil. Ubahlah diri Anda agar menjadi orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab. Maka, sikap orang lain bisa berubah jika diawali perubahan Anda.

Begitu juga dalam bisnis. Anda tidak bisa memaksa semua orang menyukai produk atau jasa Anda. Namun
Anda bisa mengubah produk atau jasa Anda serta cara melayani Anda sehingga disukai orang.

Inilah rahasia sukses sejati, yaitu kemauan mengubah diri dan mengetahui cara berubah mulai dari diri sendiri.

Inilah Cara Berubah Yang Sebenarnya

OK, akan saya bahas cara berubah langkah demi langkah. Cara berubah ini dijamin berhasil karena ini ajaran manusia paling agung sepanjang zaman, yang tidak akan berkurang kemuliaanya sedikit pun, meski seluruh makhluq menghinakannya. Beliau adalah baginda Rasulullah shaalallaahu wa alaihi wa sallam.

Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya (H.R Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih atTarghib wat Tarhiib)

Apa pun tindakan Anda, akan berdasarkan keimanan Anda atau apa yang Anda percayai. Kualitas dan arah tindakan Anda tergantung kepercayan-kepercayaan yang Anda miliki. Sementara keberhasilan kita adalah buah dari tindakan. Jadi, jika ingin mengubah hasil, Anda harus mengubah tindakan-tindakan Anda, dan Anda bisa mengubah tindakan-tindakan Anda jika Anda mengubah iman atau kepercayaan Anda.

Hati Adalah Pusat Perubahan

Dalam hadits diatas dikatakan bahwa untuk mengubah iman, maka kita harus mengubah hati kita. Jika hati kita baik, maka semuanya akan baik sebagaimana dijelaskan melalui hadits ini:

Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana cara mengubah hati?

Lalu, bagaimana cara mengubah hati? Masih melalui hadits diatas, bahwa tidak akan sitiqomah hati jika lisannya tidak istiqomah. Artinya cara mengubah hati itu diantaranya adalah mengubah lidah kita. Misalnya membaca Al Quran, dzikr, dan berkata baik.

Cara mengubah hati dikenal dengan ilmu Tazkiyatun Nafs. Sudah banyak buku-buku yang ditulis para ulama tentang ini, termasuk yang ditulis oleh Imam Ghazali, Ibnul Qoyyim, dan berbagai buku yang ditulis ulang oleh ulama-ulama masa kini. Silahkan Anda cari, kemudian baca dan aplikasikan jika Anda peduli dengan hati Anda.

Aplikasi Dalam Meraih Sukses

Nah, sekarang bagaimana jika kita ingin meraih sukses baik dalam karir dan bisnis. Tentu saja dalam rangka meraih sukses di akhirat.

Banyak yang mengatakan, sukses itu yang penting kita mau bertindak. Ternyata tidak, sebab kita mengetahui


bahwa tindakan dengan iman akan berbeda dibandingkan tindakan tanpa iman. Sama halnya untuk aspek kehidupan dunia, bahwa tindakan Anda akan tergantung pada kepercayaan Anda. Kepercayaan itu adalah dasar tindakan Anda.

Jika tindakan Anda ingin lebih bermutu dan memberikan hasil yang lebih baik, Anda harus memperkuat ketiga kepercayaan ini:

1. Percaya bahwa Allah akan menolong Anda. Sehingga sebesar apa pun rintangan dan halangan Anda, Anda tidak akan takut dan gentar lagi, sebab Allah akan menolong. Kepercayaan ini akan membuat Anda lebih semangat, berani, dan pantang menyerah.
2. Percaya pada diri sendiri (percaya diri). Percaya diri adalah buah dari keimanan bahwa Allah telah memberikan potensi yang dahsyat pada diri kita. Tugas selalu dengan bekalnya. Potensi kita (hati, akal, dan jasad) dipastikan sanggup untuk menghadapi setiap tantangan yang kita hadapi. Semakin Anda percaya diri, akan semakin hebat tindakan Anda, ibaratnya seperti Anda menggunakan gigi mobil yang lebih tinggi, sehingga melaju lebih cepat.
3. Percaya pada tujuan yang akan kita raih. Percaya bahwa tujuan itu ada, percaya bahwa tujuan itu bisa kita raih, dan percaya bahwa peluang-peluang itu ada. Percaya bahwa jika orang lain bisa, maka Anda pun insya Allah akan bisa. Jika kita tidak bisa melihat tujuan Anda, ibarat Anda berada di sebuah tempat yang gelap, Anda tidak akan bisa meraih tujuan Anda bahkan tidak akan memiliki keinginan karena tujuan tidak terlihat.

Semakin tinggi ketiga kepercayaan ini, yakinlah bahwa tindakan Anda akan semakin dahsyat.

Maka bentuklah hati Anda dengan kata-kata yang akan membangun 3 kepercayaan diatas. Istiqomahlah dalam mengatakan kata-kata yang akan memperkuat ketiga kepercayaan itu, bukan yang me mperlemahnya. Kadang, banyak orang yang malah fokus untuk menghancur keyakinan dengan kata-katanya seperti mengeluh, menuntut, memaki, dan kata-kata kotor lainnya yang mengotori hari.

Bersihkan, perindah, dan perkuatlah kata-kata Anda agar hati Anda kuat dan bening, sehingga bisa memancarkan cahaya keimanan yang sangat kuat ke seluruh tubuh Anda, sehingga tindakan Anda pun akan menjadi semakin hebat.

Lebih lengkapnya, bagaimana cara membangun keyakinan bisa Anda baca pada ebook Beautiful Mind Power dan cara meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri pada video The Confidence Secret. Anda akan temukan pada ebook dan video ini, bahwa:

Cara berubah itu mulai dari diri sendiri, yaitu bagaimana Anda mengubah kata-kata Anda.